Unsur 6M dalam wirausaha perlu diketahui ketika Anda hendak memulai usaha. Terdapat enam unsur dalam 6M, yakni material, method, man, machine, money, dan market.
Keenam unsur ini harus ada dalam usaha
agar berjalan dengan lancar. Dengan mengetahui 6M, Anda pun sudah dapat memulai usaha.
Sebenarnya, apa sih 6M dalam wirausaha itu? Simak penjelasannya dalam ulasan berikut!
Pengertian 6M Dalam Wirausaha
Istilah 6M merupakan singkatan dari material, method, man, machine, money, dan market. Keenam aspek ini merupakan unsur penting manajemen wirausaha.
Manajemen itu sendiri merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ia merupakan seni untuk mendapatkan atau menyelesaikan sesuatu dengan memberdayakan orang.
Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan suatu usaha. Bagaimana membentuk manajemen yang baik? Tentunya dengan memperhatikan 6M tadi.
Unsur 6M menjadi dasar bagi wirausaha membangun sistem manajemen yang baik. Jika dilakukan secara efektif dan efisien, akan dapat membawa keuntungan bagi pelaku usaha dan konsumen.
Bagaimana dengan wirausaha itu sendiri? Menurut Investopedia, wirausaha adalah penciptaan bisnis baru yang dimulai oleh individu.
Wirausahawan bertanggung jawab atas segala hal. Mulai dari menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, hingga mengatur permodalan operasinya.
Dengan kata lain, wirausahawan menanggung sebagian besar risiko dan menikmati sebagian besar imbalan. Wirausahawan umumnya dipandang sebagai inovator, sumber ide, barang, jasa, dan bisnis atau prosedur baru.
Wirausahawan memainkan peran kunci dalam ekonomi apa pun. Ia menggunakan keterampilan dan inisiatif yang diperlukan untuk mengantisipasi permintaan pasar. Ia pun membawa ide-ide baru ke pasar.
Kewirausahaan yang terbukti berhasil dalam mengambil risiko menciptakan startup, mendapat imbalan berupa keuntungan, ketenaran, dan peluang tumbuh yang berkelanjutan.
Sebaliknya, wirausaha yang gagal, menghasilkan kerugian dan berkurangnya prevalensi di pasar bagi mereka yang terlibat.
Baca juga: Mengenal Tahapan Marketing Funnel Untuk Bisnis Anda
Contoh Penerapan 6M dalam Wirausaha
Seperti yang disebutkan sebelumnya, 6M dalam wirausaha terdiri dari enam unsur, yaitu material, method, man, machine, money, dan market.
Untuk mengetahui bagaimana penerapan 6M ini, kita perlu menelusurinya satu per satu. Berikut perincian 6M menurut Jurnal Administrate.
1. Man (Manusia)
Manusia merupakan faktor paling menentukan dalam manajemen wirausaha. Tidak ada bisnis yang berjalan tanpa manusia.
Manusialah yang menentukan target dan manusia juga yang berusaha mencapai target tersebut. Tanpa manusia, tidak ada proses kerja, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang bekerja.
Oleh karena itu, manajemen muncul karena orang-orang yang bekerja sama di dalamnya untuk mencapai target.
Contohnya dalam hal ini, manusia yang dimaksud adalah diri Anda sendiri sebagai pemilik usaha. Ketika usaha berkembang, mau tak mau Anda harus merekrut tim untuk membantu.
Dengan bertambahnya manusia di dalam usaha Anda, maka Anda harus menciptakan sistem untuk mengatur sumber daya manusia. Mulai dari mengurus upah, jam kerja, pengawasan, dan sebagainya
2. Money (Uang/Modal)
Uang merupakan penunjang penting dalam sebuah bisnis. Ia merupakan alat tukar, ukuran nilai, dan seringnya dijadikan acuan dalam menentukan target usaha.
Uang menjadi target pencapaian, tetapi juga menjadi alat untuk mencapai target tersebut. Ia diperlukan untuk membiayai sejumlah alat produksi, membayar upah sumber daya manusia, hingga membiayai pemasaran.
Ketika memulai wirausaha, Anda membuat daftar kebutuhan tentang apa saja yang harus ada untuk menjalankan sebuah usaha.
Anda mengalkulasikannya, kemudian mencocokkan dengan bujet yang Anda miliki. Tentunya hasil usaha harus dapat mendatangkan uang lebih banyak ketimbang besaran modal yang sudah dikeluarkan.
Ketika terus terjadi perputaran uang pada usaha, Anda membutuhkan manajemen keuangan yang baik. Jika manajemen keuangan dilakukan dengan buruk, tentu akan menyebabkan kehancuran usaha Anda.
3. Material (Bahan)
Material terdiri dari bahan mentah, bahan setengah jadi, dan bahan jadi. Bahan diperlukan untuk melakukan produksi.
Dalam dunia usaha, untuk mencapai hasil terbaik, dibutuhkan kombinasi manusia yang ahli di bidangnya dengan material yang bagus.
Material dan manusia tidak dapat dipisahkan. Tanpa materi, hasil yang diinginkan tidak akan tercapai.
Semisal Anda memulai usaha bakeri. Berarti materi yang dibutuhkan seputar terigu, telur, ragi, mentega, dan bahan-bahan lainnya.
Sebagai pemilik usaha, Anda—atau SDM yang Anda upah—harus dapat mengolah bahan-bahan tersebut menjadi sebuah roti.
4. Machine (Mesin)
Mesin juga sangat dibutuhkan dalam kegiatan wirausaha. Untuk mengolah material, setidaknya dibutuhkan sejumlah alat, salah satunya mesin.
Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar dan menciptakan efisiensi kerja.
Dengan adanya kemajuan teknologi, manusia tidak lagi sebagai asisten mesi seperti sebelum Revolusi Industri terjadi. Kini, mesin telah mengubah posisinya menjadi penolong manusia.
Kembali pada contoh Anda sebagai pemilik usaha bakeri. Ketika mengolah bahan menjadi roti, Anda mungkin mencampurkan terigu dan telur dengan alat manual.
Dengan bertambahnya pesanan, Anda pun menggunakan mesin berupa mixer agar lebih efisien dalam bekerja. Oven untuk memanggang roti pun terhitung sebagai mesin produksi Anda.
5. Method (Metode)
Metode merupakan prosedur kerja yang akan membuat pekerjaan berjalan dengan lancar. Penentuan metode dilakukan berdasarkan kebutuhan bisnis.
Dalam menentukan metode, perlu untuk mempertimbangkan sejumlah hal. Mulai dari sasaran, fasilitas, penggunaan waktu, hingga biaya yang dikeluarkan.
Perlu diingat, sebagus apa pun metode kerja yang Anda buat, jika manusia yang melakukannya tidak kompeten, metode itu pun akan sia-sia.
Kembali lagi ke faktor manusia, bahwa manusia yang dipilih haruslah memiliki keahlian sesuai dengan bidang usaha.
Anda sebagai pemilik usaha bakeri, misalnya, harus menerapkan tahapan kerja: kapan terigu, telur, dan mentega disatukan, berapa lama didiamkan di dalam oven, dan sebagainya. Dengan metode yang jelas, karyawan pun tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.
6. Market (Pasar)
Pasar merupakan tempat sebuah usaha menyebarluaskan informasi mengenai produknya. Di pasar pun terjadi transaksi jual-beli.
Memasarkan produk sangat penting untuk dilakukan. Jangan sampai Anda sudah lelah memproduksi barang, tetapi tidak ada yang tahu mengenai keberadaan produk Anda.
Dengan melakukan pemasaran, produk akan diketahui. Pasar akan menerima produk Anda, lalu terjadi transaksi. Agar Anda dapat menguasai pasar, maka pasar dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen serta daya beli.
Contohnya, Anda sudah membuat roti dengan beraneka rasa. Berarti Anda harus memperkenalkannya kepada orang banyak agar terjual.
Namun, banyak hal yang harus dilakukan jika roti Anda ingin laris. Mulai dari riset pasar, menentukan segmentasi pasar, menentukan harga yang sesuai, dan masih banyak lagi.