Fungsi Gudang Untuk Usaha

Meski terlihat sederhana karena hanya digunakan sebagai tempat penyimpanan barang, tetapi fungsi warehouse sangatlah penting bagi sebuah perusahaan. Berikut fungsi gudang dalam keperluan bisnis:

1. Menyimpan Stok Barang

Sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fungsi warehouse yang pertama tentu saja menyimpan stok barang. Selama proses produksi, Anda pun bisa menyimpan barang jadi tersebut ke dalam ruangan ini sehingga tempat produksi bisa beroperasi semaksimal mungkin.

Barang jadi yang telah selesai diproduksi pun akan lebih aman disimpan di sana karena terhindar dari kerusakan atau pencurian. Warehouse juga bisa menjadi tempat penyimpanan barang yang surplus sampai waktunya pelanggan melakukan pembelian.

2. Memenuhi Pesanan Pelanggan

Ketika permintaan terhadap barang meningkat, bagian produksi pun akan membuat banyak barang untuk memenuhi pesanan pelanggan. Biasanya, pelanggan hanya peduli tentang kapan barang mereka segera dikirimkan. Nah, untuk mencegah terjadinya keterlambatan pengiriman, perusahaan perlu memiliki stok barang.

Jadi, keberadaan ruangan ini sangat dibutuhkan untuk menyimpan barang. Dengan stok barang yang aman, perusahaan bisa langsung mengirimkan pesanan pelanggan. Pelanggan pun akan merasa puas dengan pelayanan perusahaanmu sehingga peluang mereka untuk berbelanja kembali bisa meningkat.

3. Melindungi Barang dari Kerusakan

Dengan adanya ruangan ini, barang yang sudah selesai diproduksi juga bisa lebih terlindungi dari kerusakan. Hal ini karena sistem warehouse biasanya sudah diatur atau dirancang agar mampu melindungi barang dari bahaya pencurian, kebakaran, banjir, serta masalah keamanan lainnya.

Anda pun dapat memastikan bahwa kondisi barang yang dikirimkan pelanggan tetap baik dan berkualitas. Yang pada akhirnya bisa meningkatkan kepuasan pelanggan dalam berbelanja.

4. Meningkatkan Kualitas Produksi

Dengan manajemen penyimpanan yang baik di warehouse, perusahaan bisa memantau kuantitas dan meningkatkan kualitas produksi. Gudang memungkinkan perusahaan untuk mengetahui jumlah bahan mentah dan bahan jadi yang dimiliki.

Data tersebut pun bisa membantu perusahaan dalam menentukan jumlah material yang diperlukan dalam proses produksi. Dengan demikian, perusahaan akan lebih mudah dalam mendeteksi jika ada kesalahan atau kecacatan barang hasil produksi.

Menggunakan sistem pelacakan yang tepat juga memungkinkan para karyawan bekerja lebih efektif. Mereka bisa mengidentifikasi dan meminimalkan bahan baku yang cacat. Selain itu, sistem kontrol kualitas inventaris juga membantu perusahaan dalam memantau masa simpan dan tanggal kedaluwarsa bahan baku.

Pekerja dapat dengan mudah mengidentifikasi dan menghapus stok bahan baku sebelum kedaluwarsa.

5. Menentukan Keputusan Pembelian

Warehouse juga bisa membantu sebuah perusahaan dalam menentukan keputusan pembelian. Hal ini karena data dari hasil pelacakan bisa menentukan kapan perusahaan perlu membeli bahan baku untuk produksi. Jadi, dapat menghindari pembelian bahan tertentu dalam jumlah yang berlebihan.

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Leave a Comment

Ilmu Bermanfaat

Lainnya

Apa Perbedaan Entrepreneur dan Intrapreneur?

Apa Itu Intrapreneur? Intrapreneur adalah pelaku utama dari kegiatan intrapreneurship, yaitu karyawan perusahaan dengan jiwa wirausaha. Seorang intrapreneur memiliki potensi untuk mengembangkan perusahaan seolah itu adalah

Mailketing by Regrow

PT. Digital Bertuah Nusantara
Jl. Mangga No. 94B
Pekanbaru - Riau
Indonesia

© 2022 mailketing.co.id All rights reserved. ‍