Cara Memulai Berbisnis di Bidang Fashion Pakaian

Ketika Anda ingin mencoba bisnis di bidang Fashion, Anda bisa mencoba bisnis di bidang pakaian.  Tentunya ketika Anda ingin memulai bisnis pakaian sendiri, Anda harus tahu cara memulai usaha pakaian yang tepat. Hal ini dikarenakan langkah-langkah yang tepat bisa membuat bisnis bisa berjalan dengan lancar.

Memiliki brand sendiri merupakan impian banyak orang yang ingin berkecimpung dalam dunia bisnis. Brand sendiri akan berbeda dengan menjual pakaian dari brand lain. Brand sendiri akan menjadi jati diri dari si pemiliknya.

Tapi untuk cara memulai usaha pakaian dengan brand milik sendiri tentu tidaklah mudah. Berbeda dengan menjual brand orang lain yang sudah siap jual, saat akan membuat usaha pakaian dengan brand sendiri, ada banyak persiapan yang harus Anda lakukan.

Berikut cara mengecek cara memulai usaha pakaian dengan brand sendiri!

1. Konsep Bisnis Pakaian

Setelah melakukan riset produk dan mengenali target pasar, Anda harus menentukan konsep usaha pakaiannya. Cara memulai usaha pakaian dengan brand sendiri ini harus dilakukan karena nantinya pakaian yang dibuat akan menjadi ciri khas dari brand milik Anda.

Jadi Anda harus menentukan konsep bisnis pakaian. Apakah baju orang dewasa, baju anak-anak, baju kerja, atau baju untuk pesta. Sebenarnya, Anda bisa menjual ragam jenis pakaian, tapi setidaknya Anda harus menentukan satu yang menjadi ciri khas dari brand milik Anda. Hal ini juga bisa memberikan keunikan terhadap usaha Anda.

2. Riset Produk dan Kenali Target Pasar

Cara memulai usaha pakaian dengan brand sendiri yang pertama adalah dengan melakukan riset produk dan mengenali target pasar terlebih dahulu. Riset produk dilakukan dengan cara mengamati tren pasar dengan melakukan survei kepada beberapa orang mengenai produk apa yang kira-kira akan laris manis jika Anda jual.

Kenali juga target pasar. Siapa yang akan menjadi sasaran market dari bisnis yang akan Anda dirikan. Perhatikan juga rentang usia. Apakah Anda ingin menjual pakaian kepada kelompok remaja? Atau orang tua? Karena itu, riset harus dilakukan dengan baik karena akan menjadi landasan dasar saat akan memulai usaha dengan brand sendiri.

3. Desain yang Unik

Setelah konsep bisnis pakaian, Anda juga harus membuat konsep desain yang menarik. Buatlah ciri khas yang tidak dimiliki oleh brand kompetitor. Sebagai contoh, Anda akan menjual pakaian kerja. Tentu saja ada banyak brand pakaian kerja di luaran sana. Lantas apa yang bisa membuat brand pakaian kerja kamu lebih disukai?

Kamu harus mempertimbangkan hal tersebut karena ini bisa menjadi pertimbangan untuk identitas dari brand pakaian yang akan kamu kelola.

4. Desain Logo Brand

Meski terlihat sepele, tapi desain logo sangat penting dalam cara memulai usaha pakaian yang patut diperhatikan. Kamu bisa melihat beberapa brand fesyen ternama yang memiliki ciri khas logo seperti Channel, Louis Vuitton, H&M, Gucci, dan masih banyak lagi. Logo akan melambangkan brand pakaian itu sendiri sehingga orang bisa tahu hanya dengan melihat logo tersebut.

5. Cari Distributor yang Sesuai

Cara memulai usaha pakaian yang selanjutnya adalah dengan mencari distributor bahan yang sesuai dengan budget. Memilih distributor bahan memang bukanlah hal yang gampang. Anda harus bisa mendapat bahan-bahan pakaian dengan harga terjangkau tapi memiliki kualitas yang bagus untuk brand sendiri.

Cari lebih dari satu distributor bahan supaya kamu bisa membandingkan mana yang paling menguntungkan bisnis kamu.

6. Memerhatikan Alur Pembuatan Produk dan Pemotretan Produk

Jika distributor bahan sudah ditemukan, Anda bisa langsung membuat pakaian dan melakukan pemotretan produk. Pemotretan produk ini wajib dilakukan karena akan dipasang pada katalog dan brosur nantinya. Usahakan untuk mencari model yang sesuai dengan brand pakaian Anda.

Penting untuk dicatat, bahwa foto pakaian sebagus mungkin dan hindari untuk melakukan editing yang berlebihan.

7. Maksimalkan Promosi untuk Brand

Cara memulai usaha di bidang fesyen dengan brand sendiri yang terakhir adalah dengan memasarkannya lewat internet. Bisa dengan menggunakan website dan sosial media atau melalui marketplace.

Memiliki toko offline sendiri memang sangat bagus, tapi Anda akan membutuhkan dana yang banyak karena akan menyewa tempat. Sebaiknya, jika dana tersebut disimpan untuk melakukan marketing online. Pasar online jauh lebih besar dibanding dengan pasar toko offline.

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Leave a Comment

Ilmu Bermanfaat

Lainnya

Apa Perbedaan Entrepreneur dan Intrapreneur?

Apa Itu Intrapreneur? Intrapreneur adalah pelaku utama dari kegiatan intrapreneurship, yaitu karyawan perusahaan dengan jiwa wirausaha. Seorang intrapreneur memiliki potensi untuk mengembangkan perusahaan seolah itu adalah

Mailketing by Regrow

PT. Digital Bertuah Nusantara
Jl. Mangga No. 94B
Pekanbaru - Riau
Indonesia

© 2022 mailketing.co.id All rights reserved. ‍