8 Ide Kemasan yang Ramah Lingkungan

Jumlah sampah yang terus meningkat setiap tahunnya, penting bagi Anda sebagai pebisnis untuk menggunakan kemasan yang ramah lingkungan. Tak sedikit pula masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, termasuk dengan cara beralih ke produk-produk yang ramah lingkungan.

Bukan sekadar menjawab permintaan konsumen, tetapi juga berdampak baik terhadap reputasi brand Anda. Banyak pebisnis yang merasa ragu untuk mengambil langkah ini karena pertimbangan biaya dan waktu. Padahal sebenarnya, ada beberapa cara menerapkan kemasan yang ramah lingkungan tetapi tetap terjangkau.

Selain itu, mengurangi bahan yang digunakan juga dapat membuat biaya produksi lebih efisien dan berat kemasan lebih ringan sehingga ongkos pengiriman bisa ditekan. Berikut beberapa jenis kemasan yang ramah lingkungan yang bisa kamu coba untuk produk bisnis online Anda.

1. Cassava Bag

Kini, telah ada inovasi kemasan yang ramah lingkungan, yakni cassava bag atau plastik berbahan dasar serat singkong. Wujud cassava bag sangat mirip dengan kantong plastik biasanya, tetapi teksturnya lebih halus dan lembut.

Dikutip dari laman Green Alley, cassava bag terbuat dari resin alami yang terdiri dari 98 persen pati tapioka, 1 persen minyak nabati, dan 1 persen biopolimer alami yang dapat terurai dan dikonsumsi oleh mikroorganisme dalam tanah. Biasanya, cassava bag akan mudah hancur ketika dilarutkan dalam air bersuhu di atas 80 derajat Celsius.

2. Kardus Atau Boks

Kemasan kardus seperti boks corrugated dapat didaur ulang atau dipakai kembali sehingga merupakan pilihan kemasan yang ramah lingkungan. Customer pun bisa menggunakannya kembali untuk menaruh dokumen atau menyimpan benda-benda lainnya. Kardus juga sifatnya kuat sehingga dapat digunakan untuk benda-benda yang sensitif seperti produk kesehatan.

Selain itu, kardus sifatnya fleksibel dan dapat dibuat menjadi berbagai bentuk dan ukuran sehingga dapat menyesuaikan dengan produk dan mengurangi biaya bahan yang dibutuhkan. Anda bisa menambahkan logo brand, kontak, dan elemen-elemen branding lainnya pada kemasan.

3. Kertas untuk Kemasan Ringan

Jika produk Anda tidak membutuhkan kemasan atau pelindung yang kuat, Anda juga bisa menggunakan kertas sebagai alternatif. Kertas mudah didaur ulang dan terurai sehingga termasuk dalam kemasan yang ramah lingkungan.

Agar lebih menarik, Anda bisa mencetak kertas khusus dengan logo brand. Tak sedikit juga brand yang menggunakan kertas cokelat untuk menimbulkan kesan natural. Jika produk membutuhkan kemasan yang kuat sebagai pelindung, Anda bisa menggunakan sisa kertas untuk menjadi bantalan.

Bagi Anda yang menjual makanan, kamu juga bisa menggunakan kertas wax sebagai alas. Kertas wax bersifat anti lengket, tahan air, dan tahan minyak sehingga cocok untuk membungkus makanan.

4. Kain Atau Pouch

Sebagai alternatif, kain juga bisa Anda gunakan sebagai bungkus untuk produk. Di Jepang, metode membungkus barang menggunakan kain dengan berbagai motif. Anda bahkan bisa menggunakan kain dari baju-baju bekas untuk dijadikan kemasan kain.

Kain pembungkus tersebut nantinya bisa digunakan pembeli untuk hal lainnya seperti syal, pita, atau aksesoris. Pilih warna dan motif kain yang menarik dan sesuai dengan brand Anda agar brand mudah diingat oleh customer. Jika produkmu berukuran kecil, Anda bisa menggunakan pouch untuk mengemasnya.

5. Tas Reusable

Alih-alih menggunakan plastik, Anda bisa membuat kemasan berbentuk tas, baik itu tas kanvas, kain, atau tas-tas lainnya. Selain menjadi salah satu sarana untuk menegaskan branding, menggunakan tas sebagai kemasan juga memberikan nilai tambah bagi customer karena bisa dicuci dan dipakai berulang kali.

Dengan demikian, tas reusable ini mungkin bisa menjadi pilihan kemasan yang ramah lingkungan bagi produk. Anda pun bisa tetap dapat untung sekaligus bantu melestarikan lingkungan.

6. Daun untuk Makanan

Jika Anda menjual produk makanan, khususnya makanan lokal atau tradisional, Anda bisa menggunakan daun untuk membungkusnya. Selain ramah lingkungan, makanan yang dibungkus dengan daun juga bisa memiliki aroma yang lebih wangi.

Agar lebih menarik, Anda bisa menambahkan stiker dengan logo brand sebagai perekat dan tali rami sebagai pengikat.

7. Bambu

Opsi kemasan lain yang bisa Anda gunakan untuk menggantikan plastik atau styrofoam untuk mengemas produk, khususnya makanan adalah bambu. Bambu juga cocok digunakan untuk produk makanan khas tradisional.

Selain menunjukkan brand yang sangat Indonesia, kemasan bambu juga dapat digunakan untuk menyimpan hal-hal lain sehingga bisa digunakan untuk jangka panjang.

8. Tas Anyaman

Anda juga bisa menggunakan tas anyaman untuk mengemas produk dengan ramah lingkungan. Tas anyaman ini bisa dibuat dari bambu, daun pandan, hingga daun eceng gondok. Kemasan dari tas anyaman ini terbilang cukup unik dan tentu saja bisa digunakan berulang kali oleh customer sehingga meminimalisir sampah kemasan.

Tas anyaman hadir dalam berbagai ukuran yang bisa Anda sesuaikan dengan produk yang ingin dikemas. Carilah pengrajin tas anyaman lokal untuk mendapatkan harga yang lebih terjangkau. Ketika Anda membeli dalam jumlah banyak, Anda juga mungkin bisa mendapat potongan harga.

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Leave a Comment

Ilmu Bermanfaat

Lainnya

Apa Perbedaan Entrepreneur dan Intrapreneur?

Apa Itu Intrapreneur? Intrapreneur adalah pelaku utama dari kegiatan intrapreneurship, yaitu karyawan perusahaan dengan jiwa wirausaha. Seorang intrapreneur memiliki potensi untuk mengembangkan perusahaan seolah itu adalah

Mailketing by Regrow

PT. Digital Bertuah Nusantara
Jl. Mangga No. 94B
Pekanbaru - Riau
Indonesia

© 2022 mailketing.co.id All rights reserved. ‍