Cara Mendapatkan Passive Income di Tahun 2022

Passive income adalah jenis penghasilan yang tidak dihasilkan secara langsung. Dengan kata lain, Anda bisa memperoleh pendapatan pasif bahkan saat sedang tidak aktif bekerja.

Lain halnya dengan active income – seperti bekerja kantoran – yang membutuhkan waktu dan tenaga secara langsung untuk mendapatkan penghasilan.

Nah, apa berarti Anda tidak perlu mengeluarkan tenaga sama sekali untuk mendapat passive income?

Tentu saja tidak. Justru ada hal-hal yang mesti Anda bangun terlebih dahulu. Sebab, membangun passive income adalah usaha yang membutuhkan waktu dan tenaga.

Ada banyak passive income yang bisa Anda coba. Di bawah, kami akan menjelaskan berbagai cara efektif untuk membangun passive income di tahun 2022. Yuk disimak!

1. Menjual Stock Photo

Apakah Anda punya smartphone yang kameranya bagus? Atau bahkan punya perlengkapan fotografi yang lengkap? Jika iya, Anda bisa coba menjual foto di internet.

Mungkin Anda pernah mengunduh foto dari platform seperti ShutterstockiStock, atau 500px. Nah, Anda bisa menjual foto-foto Anda juga di sana.

Foto-foto yang Anda tawarkan di platform tersebut nantinya akan digunakan oleh para pembuat konten yang membutuhkan elemen visual tambahan. Oleh karena itu, pastikan foto Anda memiliki topik yang jelas.

2. Mengikuti Program Afiliasi

Afiliasi adalah salah satu ide passive income yang populer. Alasannya simple: cara mempraktikkannya sangat sederhana.

Anda cukup mengikuti suatu program afiliasi. Nah, program ini mengharuskan Anda untuk mempromosikan suatu produk atau layanan.

Jika promosi Anda berhasil hingga berujung pada pembelian, maka Anda akan mendapat komisi dari penjualannya.

Cukup mudah, bukan? Tapi ingat, Anda tetap harus bersabar hingga promosi yang Anda lakukan berhasil menggaet pembeli.

Cara promosi yang Anda lakukan bisa bermacam-macam. Mulai dari promosi via website, akun sosial media, hingga email. Pilih platform di mana Anda bisa mengakses basis konsumen potensial yang luas

3. Membuat Ebook

Hobi menulis bisa Anda jadikan passive income juga, lho! Anda dapat menulis tentang apa pun , baik itu fiksi maupun non fiksi. Lalu mengemasnya secara menarik dalam bentuk eBook.

Sebelum membuat eBook, Anda harus tahu terlebih dulu apa yang ingin Anda capai. Apakah Anda ingin membahas suatu topik secara mendalam? Memecahkan masalah? Atau sekedar menghibur pembaca?

Apa pun tujuannya, pastikan Anda menjawab ekspektasi pembaca. Inilah mengapa Anda juga perlu tahu siapa target pembaca Anda dan apa yang bisa Anda lakukan untuk membuat mereka tertarik pada eBook-nya.

Setelah eBook-nya selesai, tentu Anda harus mempublikasikannya, kan? Ada dua cara yang bisa Anda coba:

  • Mengirimkannya ke platform penerbit. Seperti Amazon KDP (Kindle Direct Publishing) atau NulisBuku.
  • Menerbitkannya di platform sendiri. Contohnya, Anda bisa menjual eBooknya di website WordPress Anda dengan menggunakan plugin seperti Sell Digital Downloads.
Jangan lupa untuk mempromosikan eBook Anda di berbagai platform. Baik itu website, akun media sosial, hingga email.

4. Monetisasi YouTube

Mendapat passive income dari YouTube? Mungkin Anda berpikir itu hanya bisa diraih oleh channel-channel yang jumlah subscribernya sudah banyak. Tapi Anda juga bisa kok, jika Anda mau memulai.

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menentukan tema channel Anda. Kenali siapa target penonton Anda, lalu buat video-video yang sesuai dengan minat mereka.

Nah, untuk bisa mendapat passive income dari YouTube, Anda harus mendaftar ke YouTube AdSense. Untuk bisa bergabung, Anda perlu memenuhi beberapa persyaratan YouTube Partner Program, yaitu:

  1. Mengikuti kebijakan monetisasi YouTube.
  2. Tinggal di wilayah atau negara yang terhubung dengan YouTube Partner Program.
  3. Memiliki akun Google AdSense.
  4. Punya lebih dari 1000 subscriber.
  5. Video-video Anda sudah ditonton selama lebih dari 4000 jam dalam 12 bulan terakhir.

Jika seluruh persyaratannya sudah dipenuhi, barulah Anda bisa mulai mengumpulkan passive income dari Youtube. Tapi, apa saja sih sumber pendapatan pasif dari Youtube? Berikut diantaranya:

  • Keuntungan iklan – Anda akan mendapat keuntungan setiap ada penonton yang mengklik iklan di video Anda, atau menonton iklan di video Anda sampai habis.
  • YouTube Premium – Program ini memungkinkan penonton untuk menikmati konten Anda tanpa iklan. Tapi, mereka harus membayar biaya langganan per bulan untuk bisa mengaksesnya.
  • Penjualan Merchandise – Jika Anda sudah memiliki basis penonton yang loyal, Anda bisa menjual berbagai merchandise terkait channel Anda. Contohnya seperti kaos, stiker, dan sejenisnya.

Seiring waktu berjalan, Anda tentu perlu mengembangkan channel Anda juga, kan? Untuk itu, Anda harus belajar menggunakan YouTube Analytics. Dengan alat ini, Anda bisa menganalisis perkembangan channel Anda, karakteristik penonton, hingga total penghasilan pasif yang Anda dapat dari YouTube.

5. Memasang Iklan di Blog

Tahukah Anda, bahwa Anda bisa mendapat passive income dari setiap postingan blog yang Anda buat?

Mungkin Anda sudah tahu atau pernah mendengar tentang cara ini. Ya, Anda tinggal menampilkan iklan pada setiap postingannya. Hal ini bisa Anda lakukan dengan cara menghubungkan blog Anda dengan Google AdSense.

Anda akan mendapat keuntungan setiap kali pengunjung mengklik iklan di postingan Anda.

Setelah akun Google AdSense Anda aktif, ada dua cara yang bisa Anda pilih dalam menampilkan iklan di dalam postingan:

  • Auto Ads – Sesuai dengan namanya. Google akan secara otomatis memilihkan tipe iklan yang paling tepat untuk postingan Anda. Ini adalah opsi yang cocok jika Anda memasang iklannya dengan cepat dan mudah.
  • Ad Units – Dengan opsi ini, Anda bisa menentukan sendiri tipe, ukuran dan posisi iklan di dalam postingan Anda. Tak usah khawatir, Google sudah membuatkan panduan lengkap untuk melakukannya.

Walau terdengar sederhana, mendapat passive income dari blog membutuhkan kesabaran. Anda perlu menghasilkan konten berkualitas secara konsisten untuk bisa menarik pembaca yang loyal. Jumlah traffic yang besar akan menambah kemungkinan iklannya untuk diklik.

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Leave a Comment

Ilmu Bermanfaat

Lainnya

Apa Perbedaan Entrepreneur dan Intrapreneur?

Apa Itu Intrapreneur? Intrapreneur adalah pelaku utama dari kegiatan intrapreneurship, yaitu karyawan perusahaan dengan jiwa wirausaha. Seorang intrapreneur memiliki potensi untuk mengembangkan perusahaan seolah itu adalah

Mailketing by Regrow

PT. Digital Bertuah Nusantara
Jl. Mangga No. 94B
Pekanbaru - Riau
Indonesia

© 2022 mailketing.co.id All rights reserved. ‍