Cara Membentuk Tim Startup yang Produktif!

Sama seperti bisnis pada umumnya, untuk membangun perusahaan startup yang baik, Anda harus memulai dengan membangun team yang kuat. Untuk itu, Anda harus tahu cara membentuk tim startup yang baik untuk membangun bisnismu.

Pembentukan tim start-up yang kuat, mendukung, dan efektif yang dapat bekerja sama, melaksanakan ide, dan fleksibel bila diperlukan sangat mendasar untuk memulai dan mempertahankan keberhasilan suatu bisnis startup.

Cara Membangun Tim Startup yang Kuat 

Ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum mulai mencari orang untuk bergabung dengan startup, berikut di antaranya:

Tentukan posisi apa saja yang dibutuhkan

Sebelum memulai, Anda harus menentukan dulu posisi apa yang startup Anda butuhkan. Anda bisa memulai dengan melihat hal-hal apa saja yang Anda perlukan dalam memulai bisnis Anda, terutama dalam menghadapi masalah dalam bisnis online yang mungkin muncul.

Jika Anda membutuhkan strategi marketing untuk bisa menonjol di antara kompetisi Anda, maka tentu Anda memerlukan marketing officer. Jika Anda butuh orang untuk membantu Anda dengan pertanyaan konsumen dan seputar bisnis Anda, tentu Anda membutuhkan seorang customer service assistant.

Langkah ini merupakan langkah yang penting. Jangan sampai Anda memilih orang tanpa tahu apa yang Anda butuhkan. Dengan mengetahui apa dan siapa yang Anda butuhkan, Anda akan dapat mencari orang yang tepat untuk bergabung dengan perusahaan Anda.

Pilih orang yang tepat dalam tim startup

Lynn LeBlanc, CEO dan founder dari HotLink, sebuah tech startup yang membantu perusahaan untuk memudahkan hybrid cloud dan IT management, mengatakan bahwa kesalahan pertama yang sering orang lakukan dalam memulai bisnisnya adalah dengan lebih memfokuskan perhatian mereka kepada produk dan strategi bisnis mereka tanpa memperhatikan sumber daya manusia (SDM) yang bergabung dengan teamnya.

Salah satu advice yang sering diberikan untuk orang-orang yang akan membuka startup miliknya adalah untuk memilih orang yang tepat. Tetapi, siapakah orang yang tepat?

Anda bisa memulai dengan bekerja sama dengan orang-orang yang sudah Anda kenal. Kepercayaan adalah suatu elemen penting dalam sebuah bisnis. Jika Anda memulai langsung dengan orang-orang yang sama sekali tidak Anda kenal, akan sulit untuk bergerak maju dengan rencana Anda karena Anda belum mempercayai orang-orang ini. Memang memasukkan orang-orang baru dengan skills dan keahlian yang Anda butuhkan bisa membantu bisnis Anda tetapi membangun kepercayaan membutuhkan waktu. Anda bisa melewati langkah ini dengan bekerja dengan orang-orang yang Anda sudah kenal.

Tentu saja dalam mempekerjakan orang, Anda juga harus memastikan bahwa kenalan Anda memiliki skill dan keahlian yang Anda butuhkan untuk startup Anda. Jangan sekedar mempekerjakan seseorang karena Anda sudah berteman sejak kecil dan orang tersebut sedang membutuhkan pekerjaan.

Jika orang-orang yang Anda kenal tidak memiliki skill atau keahlian yang Anda butuhkan, coba dapatkan referensi dari orang-orang yang Anda kenal. Tidak ada salahnya Anda bertanya kepada orang-orang di network Anda apakah mereka mengetahui seseorang yang memiliki skill atau keahlian yang startup Anda butuhkan.

LeBlanc juga mengatakan bahwa dalam memilih orang yang tepat untuk bergabung, Anda harus memastikan bahwa area functional di bisnis Anda dikerjakan oleh orang-orang yang Anda percaya. Ini penting agar Anda bisa menyusun strategi yang sesuai dan bisa memulai aktivitas bisnis Anda dengan efisien.

Lakukan proses interview yang interaktif

Kebanyakan startup memilih untuk mencari langkah aman dan melakukan proses interview tradisional. Padahal, dengan melakukan proses interview yang lebih interaktif, Anda bisa belajar lebih banyak tentang para kandidat interview.

Dalam melakukan proses interview yang interaktif, Anda bisa membahas tentang apa saja usaha dan strategi yang bisnis Anda sudah atau sedang lakukan. Lihat bagaimana respon dari kandidat interview.

User interview merupakan proses interview yang sudah dilakukan sejak dulu. User interview selama ini dimaksudkan untuk melihat apakah kandidat interview bisa cocok bekerja dengan karyawan perusahaan. Nah, Anda bisa membuat user interview menjadi lebih interaktif lagi dengan mengajak kandidat interview untuk berbicara langsung dengan beberapa karyawan dan melakukan diskusi dengan mereka.

Melalui sesi diskusi ini, Anda bisa melihat apakah kandidat memiliki ide-ide yang bisa membantu startup Anda untuk berkembang dan melihat kualitas-kualitas kandidat yang mungkin tidak akan terlihat jika Anda hanya menanyakan pertanyaan interview tradisional. Selain itu, dengan membiarkan kandidat berinteraksi langsung dengan karyawan startup. Anda bisa melihat apakah mereka cocok dengan budaya organisasi Anda.

Menjual cerita dan visi perusahaan

Dalam melakukan proses interview, Anda sebaiknya memastikan bahwa proses interview ini bersifat two-way communications. Tidak hanya kandidat yang harus mempromosikan diri kepada startup Anda, tetapi juga Anda selaku pemilik startup tersebut.

Kalau Anda sudah yakin dengan kualitas kandidat, promosikan perusahaan Anda kepada kandidat. Sampaikan kepada kandidat bagaimana awal perusahaan Anda didirikan dan apa visi dan misi perusahaan Anda. Hal ini akan membantu dalam meyakinkan kandidat untuk bergabung dengan perusahaan Anda.

Ketika kandidat menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan perusahaan, dengarkan dan jawab dengan jelas dan jujur. Sebagai contoh, jika seorang kandidat bertanya mengenai pertumbuhan perusahaan, Anda bisa menjelaskan langkah-langkah yang sudah Anda ambil dan bagaimana rencana Anda selanjutnya untuk menjamin pertumbuhan perusahaan.

Terapkan sistem otonomi

Sampai saat ini masih banyak perusahaan yang menggunakan cara tradisional dimana upper level employees terus memperhatikan dan memberi instruksi kepada lower-level employees dan memastikan bahwa lower-level employees mengerjakan semua tugasnya. Cara ini dikenal dengan sebutan micro-management.

Micro-management memang selama ini dikenal sebagai strategi yang meningkatkan efisiensi, mencegah penurunan produktivitas, dan membuat para pekerja menjadi lebih bertanggung jawab. Tetapi, micro-management dianggap tidak cocok untuk perusahaan-perusahaan startup.

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Leave a Comment

Ilmu Bermanfaat

Lainnya

Apa Perbedaan Entrepreneur dan Intrapreneur?

Apa Itu Intrapreneur? Intrapreneur adalah pelaku utama dari kegiatan intrapreneurship, yaitu karyawan perusahaan dengan jiwa wirausaha. Seorang intrapreneur memiliki potensi untuk mengembangkan perusahaan seolah itu adalah

Mailketing by Regrow

PT. Digital Bertuah Nusantara
Jl. Mangga No. 94B
Pekanbaru - Riau
Indonesia

© 2022 mailketing.co.id All rights reserved. ‍