Technopreneur adalah orang yang mengembangkan usaha berbasis teknologi. Istilah technopreneur berasal dari kata ‘“technology” (teknologi) dan “entrepreneur” (pengusaha).
Seorang technopreneur tidak hanya memiliki skill berbisnis, tapi juga wawasan luas seputar teknologi. Misalnya, Mark Zuckerberg pendiri Meta (dulunya Facebook).
Perbedaan Technopreneurship dan Entrepreneurship
Pasti Anda sudah tidak asing dengan kata “entrepreneurship.” Lantas, apa perbedaan technopreneurship dan entrepreneurship? Ini dia jawabannya:
1. Fokus
Dari fokusnya, perbedaan technopreneurship dan entrepreneurship sudah tampak. Entrepreneurship fokus mengembangkan inovasi untuk menciptakan peluang kewirausahaan. Sedangkan, fokus technopreneurship lebih spesifik, yaitu menciptakan bisnis yang mengedepankan integrasi teknologi.
2. Motivasi
Meskipun sama-sama mencari keuntungan lewat bisnis, motivasi antara technopreneurship dan entrepreneurship berbeda.
Motivasi sebuah entrepreneurship biasanya lebih umum dengan berorientasi ke peningkatan revenue, ataupun peluang bisnis sebesar mungkin.
Sedangkan, technopreneurship lebih mengejar hal-hal yang bersifat revolusioner alias mengubah kebiasaan yang ada.
Misalnya, jasa pembuatan website sebagai sebuah technopreneurship punya visi meningkatkan jumlah pengguna website bahkan hingga ke pelosok. Inilah langkah revolusioner untuk mengubah perilaku konsumen, dari mengandalkan pemasaran tradisional menjadi digital marketing.
3. Produk
Technopreneurship menekankan pada integrasi teknologi pada setiap pengembangan produknya. Hal ini bisa terjadi pada produk itu sendiri, maupun faktor pendukung penjualannya.
Sebagai contoh, pengusaha kuliner membuat aplikasi pesan makanan online untuk memastikan konsumen bisa membeli produk dengan cepat dan mudah.
Sedangkan entrepreneurship, umumnya fokus di kualitas produk secara intrinsik, dan tidak harus mengadopsi teknologi dalam proses bisnisnya. Contohnya, bisa usaha kerajinan tangan, dsb.
Tujuan Technopreneurship
Tujuan technopreneurship adalah memaksimalkan potensi bisnis dengan teknologi yang terbukti mampu meringankan pekerjaan manusia. Itu utamanya.
Lengkapnya lagi, silakan simak beberapa tujuan technopreneurship berikut:
1. Menyelesaikan Masalah di Sekitar Kita
Tujuan technopreneurship yang pertama, jelas untuk menyelesaikan masalah, mau yang kecil hingga besar sekalipun. Contohnya, mempermudah orang dalam memesan makanan, menyediakan layanan pendidikan, dll.
2. Mendorong Kemajuan Teknologi
Technopreneurship juga dapat mendorong kemajuan teknologi. Alasannya, produk technopreneurship yang berbasis teknologi berpeluang mengajak masyarakat memakai solusi yang lebih baik untuk mengatasi masalah.
Nantinya, bisa saja muncul teknologi baru yang mampu mendukung untuk memecahkan masalah lain dengan lebih cepat berkat produk technopreneurship yang ada.
3. Menciptakan Kesempatan Kerja
Lahirnya berbagai perusahaan technopreneurship tentu menciptakan lebih banyak kesempatan kerja. Sehingga, penyerapan tenaga kerja pun lebih besar.
4. Mendongkrak Perekonomian Negara
Tujuan technopreneurship berikutnya adalah mendongkrak perekonomian negara lewat pendapatan dari pajak transaksi digital, dan lainnya.
Faktanya, Indonesia diyakini sebagai negara yang mampu mendapatkan pendapatan hingga Rp4 triliun di 2030 dari upaya para technopreneur muda.