Cara Menjadi Asisten Virtual

Apa itu Virtual Assistant?

Asisten virtual atau Virtual Assistant adalah pekerjaan online yang tugasnya membantu klien mengerjakan urusan administrasi, baik untuk Anda maupun bisnis Anda.

Sesuai namanya, asisten virtual adalah pekerjaan yang dapat dilakukan secara online. Jadi, profesi ini dapat dikerjakan oleh siapa saja, termasuk Anda. Asalkan, Anda memiliki kemampuan manajemen dan administrasi.

Apalagi, pekerjaan ini menawarkan banyak keuntungan. Misalnya, waktu kerja yang fleksibel, dapat dikerjakan dari mana saja ala digital nomad, dan bahkan berpotensi mendapatkan penghasilan yang banyak.

Gaji virtual assistant adalah berkisar antara Rp450 ribu/jam. Gaji yang didapatkan biasanya disesuaikan dengan klien dan pekerjaan yang dilakukan.

Karenanya profesi virtual assistant adalah salah satu pekerjaan yang memiliki pertumbuhan pesat. Berdasarkan data dari Business Wire, cakupan pasar dari asisten virtual diperkirakan mencapai Rp398 miliar pada tahun 2025.

Oleh karena itu, jika ingin mendapatkan uang dari internet, maka menjadi asisten virtual adalah hal yang perlu Anda pertimbangkan.

Cara Menjadi Asisten Virtual

Berikut penjelasan cara menjadi asisten virtual:

1. Mengikuti Pelatihan Asisten Virtual

Agar Anda dapat menjadi virtual assistant yang kompeten, Anda dapat mempersiapkan diri dengan mengikuti pelatihan. Ada banyak pelatihan asisten virtual yang dapat Anda ikuti. Baik itu pelatihan gratis maupun yang berbayar.

Langkah ini dilakukan untuk membantu Anda mengembangkan skill yang dibutuhkan. Misalnya, Anda dapat mengikuti pelatihan komunikasi untuk membantu Anda berkomunikasi dengan baik dengan klien.

Selain itu, melalui pelatihan, Anda juga bisa mendapatkan informasi mengenai cara kerja virtual assistant. Anda bisa lebih siap untuk berkarir sebagai asisten virtual profesional.

2. Menentukan Jenis Pelayanan

Setelah mengikuti pelatihan, berarti Anda sudah dapat mengetahui skill Anda. Berikutnya, identifikasi skill terkuat Anda dan pekerjaan yang senang Anda lakukan. Tujuannya, agar Anda dapat dengan mudah untuk menentukan jenis layanan virtual assistant yang akan Anda tawarkan.

Misalnya, Anda dapat menawarkan layanan virtual assistant sebagai pengelola jadwal dan itenerary liburan. Atau, jika Anda memiliki kemampuan menulis yang baik, Anda dapat menawarkan jasa pengelolaan email sebagai layanan Anda.

Anda dapat menulis apa saja skill Anda. Lalu, apa saja pekerjaan yang senang Anda lakukan. Begitu pula, tuliskan juga hal-hal yang kemungkinan tidak bisa Anda kerjakan. Dengan begitu, Anda dapat dengan mudah mencari atau menemukan klien sesuai dengan jenis pelayanan yang akan Anda tawarkan.

3. Menentukan Tarif Jasa

Bayaran yang bisa didapatkan asisten virtual akan berbeda-beda. Biasanya, tergantung dari jenis tugas atau klien yang ditangani. Oleh karena itu, Anda mesti menentukan tarif jasa yang tepat.

Caranya, Anda dapat mengecek berapa bayaran yang biasanya didapatkan virtual assistant. Anda dapat melakukan pencarian pada situs-situs informasi gaji atau lowongan kerja. Biasanya gaji disesuaikan juga dengan pengalaman. Jika Anda masih pemula, bisa mendapatkan sekitar Rp279 ribu/jam. Sedangkan untuk yang sudah berpengalaman, bisa mencapai Rp544 ribu/jam.

Selain itu, pastikan bahwa besaran pembayaran yang bisa Anda dapatkan sudah sesuai dengan kebutuhan kerja Anda. Lalu atur, apakah pembayaran Anda akan dihitung per jam, per hari, atau kontrak tergantung kesepakatan Anda dengan klien.

4. Membangun Personal Branding

Bekerja sebagai asisten virtual, memungkinkan Anda untuk bekerja pada banyak klien sekaligus. Oleh karena itu, agar mudah mendapatkan klien maka Anda perlu untuk melakukan personal branding.

Caranya, Anda dapat membuat website pribadi. Dari situ, Anda dapat membagikan cerita pengalaman maupun contoh pekerjaan Anda sebagai asisten virtual. Jadi, Anda juga dapat membangun kepercayaan calon klien.

Selain itu, jangan lupa untuk memanfaatkan media sosial. Misalnya untuk membangun jaringan dengan sesama asisten virtual lainnya. Dengan begitu, peluang Anda untuk mendapatkan klien juga bisa lebih luas lagi.

5. Mencari Lowongan Asisten Virtual

Jika Anda sudah siap untuk berkarir sebagai asisten virtual, maka Anda dapat mulai mencari lowongan virtual assistant. Anda dapat mencari di situs lowongan kerja terpercaya seperti LinkedIn, Indeed, atau situs freelance seperti Upwork, fiverr, dan lain sebagainya.

6. Mengembangkan Spesialisasi

Jika Anda sudah mendapatkan pekerjaan sebagai asisten virtual, jangan lupa untuk terus mengembangkan skill Anda.

Biasanya, virtual assistant yang memiliki spesialisasi atau kemampuan khusus, berpotensi untuk mendapatkan pekerjaan dengan lebih mudah. Bahkan, bisa juga menjadi tolak ukur untuk meningkatkan pendapatan.

Misalnya, jika Anda memiliki spesialisasi pada bidang properti. Maka, Anda dapat menjadikan kemampuan tersebut sebagai pembeda. Yaitu, dengan menjadi virtual assistant yang fokus menawarkan jasa pengurusan dokumen pembelian atau penjualan properti.

7. Membuat Website Portofolio Virtual Assistant

Portofolio adalah hal yang penting Anda miliki jika berkarir sebagai virtual assistant. Karena, portofolio dapat Anda gunakan untuk menampilkan contoh pekerjaan dan testimoni yang Anda dapatkan dari klien. Jadi, bisa memudahkan Anda mendapatkan klien baru.

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Leave a Comment

Ilmu Bermanfaat

Lainnya

Apa Perbedaan Entrepreneur dan Intrapreneur?

Apa Itu Intrapreneur? Intrapreneur adalah pelaku utama dari kegiatan intrapreneurship, yaitu karyawan perusahaan dengan jiwa wirausaha. Seorang intrapreneur memiliki potensi untuk mengembangkan perusahaan seolah itu adalah

Mailketing by Regrow

PT. Digital Bertuah Nusantara
Jl. Mangga No. 94B
Pekanbaru - Riau
Indonesia

© 2022 mailketing.co.id All rights reserved. ‍