Istilah benchmark mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya. Benchmark adalah istilah yang terdapat pada dunia manajemen, proyek, dan bisnis untuk membantu membandingkan sesuatu.
Pengertian Benchmark
Benchmark adalah tools yang digunakan untuk membantu Anda untuk menilai atau membandingkan sesuatu. Istilah benchmark berasal dari kata serapan bahasa Inggris yang artinya tolak ukur atau patokan.
Nah, secara umum benchmark adalah standar patokan yang digunakan untuk membandingkan antara satu hal dengan hal lainnya yang sejenis. Dengan berpedoman pada patokan tersebut, maka hal itu dapat diukur sesuai dengan standar baku yang umum.
Jenis-jenis Benchmark
Setelah mengetahui apa itu benchmark, kemudian benchmark juga dibagi menjadi dua jenis yaitu berdasarkan objek dan subjeknya. Kedua jenis benchmark tersebut juga dibagi lagi menjadi beberapa.
Jenis pertama yaitu benchmark berdasarkan subjeknya yang dibagi lagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
Internal benchmarking
Internal benchmark adalah kegiatan membandingkan proses serta komponen lain yang masih dilakukan dalam satu korporasi yang sama. Internal benchmarking biasanya dilakukan pada perusahaan yang sudah memiliki cabang atau anak perusahaan. Kegiatan ini dilakukan agar semua cabang memiliki standarisasi yang sama dengan induk perusahaannya.
External benchmarking
Berbeda dengan yang internal, external benchmarking adalah kegiatan membandingkan suatu hal antara perusahaan milik Anda dengan perusahaan lain yang bergerak pada industri sejenis. Eksternal benchmarking dibagi menjadi dua jenis diantaranya adalah.
- Competitive benchmarking: proses membandingkan antara perusahaan miliknya dengan perusahaan kompetitor atau perusahaan yang dianggap kompetitor utamanya.
- Non-competitive benchmarking: non-competitive benchmarking berbeda dengan sebelumnya. Karena perbandingan ini dilakukan dengan perusahaan dalam industri yang berbeda. Non-competitive benchmarking dibagi menjadi dua yaitu functional non-competitive benchmarking (membandingkan fungsi yang sama dengan perusahaan berbeda pada berbagai industri) dan generic non-competitive benchmarking (membandingkan proses fundamental bisnis yang dinilai sama di setiap perusahan).
Itulah dua jenis benchmark berdasarkan subjeknya, selanjutnya kita akan membahas dari sisi objeknya.
Jika dilihat berdasarkan objeknya, benchmark dibagi menjadi enam jenis yaitu sebagai berikut.
Strategic benchmarking
Strategic benchmark adalah upaya pengamatan bagaimana perusahaan dapat lebih unggul dari kompetitor lainnya. Kegiatan ini dilakukan masih dalam bidang industri yang sama.
Process benchmarking
Process benchmarking merupakan upaya pengamatan dengan membandingkan berbagai kegiatan operasional yang menyangkut proses atau sistem pada perusahaan. Misalnya seperti bagaimana sistem pembayarannya, perekrutan karyawan, pelayanan pelanggan, dan masih banyak proses lainnya.
Functional benchmarking
Functional benchmarking adalah upaya membandingkan fungsionalitas kerja pada sebuah perusahaan dengan kompetitor yang masih dalam industri sama. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan fungsionalitas kerja pada perusahaan milikmu.
Performance benchmarking
Selanjutnya, jenis benchmark adalah performance benchmarking, merupakan kegiatan membandingkan performa seperti produk, hingga jasa milik kompetitor. Komponen yang diamati diantaranya seperti harga produk, fitur, kualitas, atau yang lainnya.
Product benchmarking
Jika sebelumnya kita hanya melihat bagaimana performa dari kompetitor. Pada product benchmarking kita akan membandingkan produk dari perusahaan kita sendiri dengan produk kompetitor. Dari pengamatan tersebut kita bisa tahu apa saja kelebihan dan kekurangan, baik dari perusahaan milik Anda dan kompetitor.
Financial benchmarking
Seperti namanya, financial benchmarking adalah kegiatan membandingkan kekuatan finansial atau kondisi keuangan perusahaan untuk mendapatkan informasi terkait daya saing kompetitor.
Itu dia jenis-jenis benchmark baik dari sisi subjek maupun objeknya. Selanjutnya apa saja manfaat benchmark jika dilakukan dengan baik pada perusahaan? Simak manfaatnya di bawah ini.
Manfaat Benchmark
Apabila benchmark dilakukan dengan tepat pada bisnis Anda, maka dapat membawa banyak manfaat. Manfaat benchmark adalah sebagai berikut.
Meningkatkan kinerja perusahaan
Ketika melakukan benchmark dengan kompetitor perusahaan, maka Anda akan mengidentifikasi komponen mana yang harus diperbaiki dan perlu ditingkatkan lagi. Dari situ maka perusahaan bisa melakukan perencanaan pada komponen tersebut agar kinerja perusahaan menjadi lebih baik.
Mengetahui kelebihan perusahaan
Dalam melakukan benchmarking, Anda akan mengetahui seperti apa posisi perusahaan pada industri tersebut. Dari identifikasi tersebut, Anda dapat mempelajari bagaimana kompetitor bisa lebih unggul dan sukses.
Salah satunya adalah mengetahui kelebihan perusahaan kompetitor. Apabila sudah tahu, maka Anda bisa review kembali hal-hal apa saja yang ada pada bisnis Anda namun tidak ada pada kompetitor. Dari sinilah manfaat benchmark adalah mengetahui kelebihan perusahaan.
Melakukan perbaikan secara berkala
Ketika melakukan benchmark, perusahaan akan tahu apa saja hal yang harus diperbaiki. Dari situlah perusahaan akan menyusun perencanaan agar lebih bisa ditingkatkan lagi. Setelah itu lakukan benchmark dari waktu ke waktu untuk melihat bagaimana progres perbaikannya.
Meningkatkan rasa memiliki terhadap perusahaan
Dalam melakukan benchmark, maka karyawan harus terlibat dalam memperoleh seluruh jawaban yang diperlukan. Caranya yaitu dengan meminta pendapat karyawan terkait peran setiap individu, apabila perusahaan menerima dengan baik pendapat tersebut maka akan timbul rasa bangga pada diri para karyawan. Karena kinerja yang dilakukan mereka pada perusahaan dapat membawa dampak yang lebih baik ke depannya.
Strategi Melakukan Benchmarking
Setelah mengetahui apa saja manfaat benchmark, selanjutnya adalah mengetahui bagaimana strategi melakukan benchmarking yang sesuai. Langsung saja strategi benchmark adalah sebagai berikut.
Menentukan metrik benchmark
Sebelum melakukan benchmark, sebaiknya tentukan dulu metriknya. Biasanya metrik yang digunakan seperti pendapatan, harga pokok, atau layanan. Namun, selain itu Anda juga dapat memilih metrik seperti produk, layanan, atau proses untuk dijadikan tolak ukur.
Untuk menentukan metrik, Anda bisa melakukan analisis SWOT terlebih dulu untuk mengetahui apa saja metrik bisnis yang ingin ditingkatkan.
Mengidentifikasi kompetitor
Setelah menentukan metrik, selanjutnya adalah mengidentifikasi kompetitor bisnis Anda. Anda dapat menentukan pesaing bisnis tergantung metrik yang ingin diukur, selain itu pesaing dapat berasal dari pihak luar atau internal seperti antar departemen yang ingin dibandingkan.
Riset kompetitor
Apabila Anda sudah menentukan kompetitor yang tepat, kemudian lakukan riset pada perusahaan pesaing tersebut dengan mengumpulkan informasi yang relevan.
Riset informasi tergantung dengan metrik yang sudah Anda tentukan sebelumnya. Anda bisa mendapatkan informasi dari laporan tahunan, apabila merupakan perusahaan publik. Jika perusahaan swasta, Anda bisa mencari lewat situs web mereka, laporan yang pernah dibagikan hingga melakukan wawancara atau menghubungi kontak pelanggan.
Bandingkan dengan data perusahaan
Selanjutnya, strategi benchmark adalah membandingkan dengan data perusahaan. Setelah seluruh informasi terkumpulkan, pusatkan data dan bandingkan dengan KPI di perusahaan Anda. Kemudian berikan beberapa pertanyaan seperti komponen apa yang harus ditingkatkan, mengapa hasilnya bisa berbeda, dan banyak pertanyaan lain.
Rencanakan peningkatan perusahaan
Apabila Anda sudah membandingkan dengan kompetitor dan menemukan komponen yang perlu ditingkatkan, selanjutnya adalah merencanakan kegiatan yang dapat membantu peningkatan komponen tersebut. Sehingga perusahaan dapat mencapai hasil yang maksimal.
Pantau rencana yang sudah diterapkan
Ketika perencanaan yang dibuat sudah diterapkan pada bisnis, selanjutnya Anda tinggal memantau bagaimana hasilnya. Karena perencanaan tersebut harus terus dilakukan improvisasi dan pengembangan agar tujuan tercapai.