Barang Substitusi untuk Penuhi Permintaan Pasar

Ada banyak contoh barang substitusi yang perlu Anda ketahui untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Ketika berdagang, barang spesifik yang dibutuhkan konsumen tidak selalu tersedia. Anda bisa menggantinya dengan barang substitusi.

Namun, apa yang dimaksud dengan barang substitusi itu sendiri? Minimal ada dua produk yang memiliki fungsi dan tujuan sama. Suatu jenis produk biasanya diproduksi oleh perusahaan yang berbeda-beda.

Namun, terdapat variasi yang berbeda, semisal bentuk, rasa (jika itu adalah minuman atau makanan), hingga harga. Kesamaan produk-produk tersebut, yakni pada fungsi dan tujuan.

Jika stok salah satu produk habis atau harganya melambung di pasaran, maka akan muncul permintaan akan barang substitusi. Bagi konsumen, barang substitusi ini identik, serupa, atau sebanding dengan produk yang diinginkannya.

Barang substitusi dapat memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan pelanggan yang sama. Contoh barang substitusi, semisal Anda sering membeli teh merek A.

Namun, ketika hendak membelinya di toserba, persediaannya habis. Anda membeli teh merek B sebagai penggantinya, karena biar bagaimanapun meminum teh sudah jadi kebutuhanmu.

Pengertian Barang Substitusi

Dalam teori ekonomi, barang substitusi didefinisikan sebagai produk atau layanan yang pada dasarnya sama atau cukup mirip dengan produk lain dalam perspektif konsumen. Sederhananya, barang substitusi adalah barang yang dapat digunakan sebagai pengganti barang lain.

Barang substitusi memainkan peran penting dipasar dan dilihat sebagai suatu keuntungan bagi konsumen. Pilihan konsumen jadi lebih beragam ketika mencari produk. Adanya barang substitusi, setidaknya membutuhkan dua produk yang memiliki kaitan dalam aspek tertentu.

Kaitan tersebut bisa bersifat dekat, seperti produk teh yang berbeda merek, atau agak jauh, seperti susu dan yoghurt. Adanya banyak pilihan bagi konsumen, artinya ada persaingan di pasar yang berdampak pada perang harga.

Hal ini tentu menguntungkan bagi konsumen, tetapi belum tentu memberi keuntungan yang sama kepada perusahaan. Profit bisa saja menurun karena konsumen memilih produk lain dengan harga lebih murah. Namun, hal ini juga dapat membawa pengaruh lain ke depannya.

Jika harga suatu barang tinggi, permintaan barang subtitusinya akan meningkat. Permintaan yang meningkat ini juga dapat menyebabkan harga barang substitusi ikut meningkat.

Jenis dan Contoh Barang Substitusi

Setidaknya ada dua jenis barang substitusi, yaitu substitusi langsung dan tidak langsung. Jika suatu barang dapat dengan mudah diganti oleh barang lain, itu adalah substitusi langsung. Artinya, produk ini dapat mengatasi masalah serupa.

Adapun pengganti tidak langsung menyiratkan antara satu produk dan produk lainnya memiliki korelasi lemah. Namun, tetap saja substitusi tidak langsung dapat menggantikan produk utama. Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai barang substitusi langsung dan tidak langsung beserta contohnya.

1. Substitusi Langsung

Barang substitusi langsung sangat mirip dan memiliki sejumlah atribut yang sama dengan produk yang hendak digantikan. Minuman teh dengan merek yang berbeda, merupakan contoh barang substitusi langsung. Ini dapat disebut juga sebagai barang substitusi dalam satu kategori sama atau substitusi dekat.

Dalam hal ini, permintaan pasar terhadap suatu merek produk tidak saklek, sehingga pembeli dapat dengan fleksibel memilih produk serupa dengan merek lain. Selain satu jenis produk dengan merek yang bervariasi, ada banyak contoh barang substitusi lainnya yang memiliki kesamaan fungsi.

2. Substitusi Tidak Langsung

Barang substitusi tidak langsung bisa berasal dari industri bahkan kategori yang tampak tidak ada hubungan sama sekali. Fungsinya bisa berbeda, tetapi ia bisa menjadi pengganti. Semisal Anda langganan di sebuah gym. Namun, karena sedang renovasi, gym tersebut sedang tutup. Ketimbang mencari gym lain, Anda memilih ke kolam renang umum.

Gym dan kolam renang umum adalah dua tempat yang berbeda. Namun, Anda tetap dapat melakukan tujuanmu, yakni berolahraga. Contoh barang substitusi tidak langsung lainnya, yaitu Anda ingin makan roti tetapi stoknya habis. Anda pun menggantinya dengan meminum jus alpukat. Meski berbeda, tujuanmu untuk menahan lapar tercapai.

Dalam hal ini, memenuhi tujuan bagi konsumen jadi lebih penting ketimbang menggantinya dengan fungsi yang sama. Oleh karena itu, substitusi jenis ini melibatkan sejumlah produk yang sama sekali tidak ada kaitannya, tetapi bisa saling mengganti.

Substitusi tidak langsung tidak terlalu umum terjadi, sehingga tidak ada persaingan head to head antarproduk. Semisal harga roti melonjak, belum tentu permintaan akan jus alpukat jadi meningkat. Hubungan di antara barang-barang substitusi tidak langsung lemah. Namun, penting bagi pebisnis untuk mempertimbangkan hal ini.

Demikian penjelasan mengenai berbagai contoh barang substitusi. Semoga bermanfaat!

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Leave a Comment

Ilmu Bermanfaat

Lainnya

Apa Perbedaan Entrepreneur dan Intrapreneur?

Apa Itu Intrapreneur? Intrapreneur adalah pelaku utama dari kegiatan intrapreneurship, yaitu karyawan perusahaan dengan jiwa wirausaha. Seorang intrapreneur memiliki potensi untuk mengembangkan perusahaan seolah itu adalah

Mailketing by Regrow

PT. Digital Bertuah Nusantara
Jl. Mangga No. 94B
Pekanbaru - Riau
Indonesia

© 2022 mailketing.co.id All rights reserved. ‍