Apa itu Sociopreneur?

Sociopreneur sendiri berasal dari kata social dan entrepreneur, yang artinya seorang pebisnis yang menjalankan kegiatan wirausaha dengan fokus menciptakan dampak sosial bagi masyarakat. Jadi kepentingan seorang sociopreneur tidak hanya pada profit yang dihasilkan dari bisnisnya, tetapi juga perubahan positif apa yang bisa dihasilkan dari bisnis tersebut.

Misi ini jelas merupakan hal yang bagus karena bisa membantu menyelesaikan berbagai masalah yang banyak dihadapi oleh masyarakat dan meningkatkan taraf hidup mereka. Menjadi sociopreneur adalah pilihan yang tepat jika Anda ingin menjalankan bisnis tidak hanya atas nama sendiri, tetapi juga untuk kepentingan bersama.

Jika Anda ingin memberikan dampak positif bagi masyarakat lewat ide bisnis Anda, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar bisa berhasil menjadi seorang sociopreneur.

1. Pahami Isu yang Mau Anda Angkat

Yang pertama dan paling jelas, pastikan Anda benar-benar paham soal isu yang akan angkat. Hal ini sangat penting supaya bisnis sosial Anda tidak setengah-setengah dan akhirnya malah tidak memberikan dampak apapun. Tentukan secara spesifik demografi masyarakat yang menjadi target dari bisnis dan masalah yang ingin Anda selesaikan untuk demografis tersebut.

Ide bisnis seorang sociopreneur biasanya bisa ditemukan dari permasalahan yang ada di sekitar. Maka, bisnis yang dibangun menjadi solusi untuk mengatasi dampak dari permasalahan tersebut. Misalnya jika ada masalah sampah, maka seorang sociopreneur bisa menawarkan solusi berupa jasa jual beli sampah atau usaha kerajinan yang diolah dari beberapa sampah.

2. Lakukan Riset

Sebelum memulai bisnis, seorang sociopreneur perlu melakukan validasi terlebih dahulu. Artinya, ia perlu mencari informasi tentang hal-hal yang berkaitan dan masalahnya. Kemudian, berdasarkan informasi tersebut, ia dapat memperkirakan, apa akibat dari masalah tersebut, baik dari segi materi maupun sosial.

Bukan hanya riset target pasar Anda, tetapi juga riset social enterprise lainnya yang mungkin menyasar isu yang sama dengan bisnis yang ingin Anda bangun. Pelajari bagaimana mereka menawarkan solusi atas satu masalah dan aspek apa yang bisa Anda tingkatkan dari bisnis mereka.

Cari tahu juga bisnis, organisasi, atau asosiasi yang mungkin bisa Anda ajak kerja sama atau menjadi partner untuk bisnis sosial Anda.

3. Ciptakan Konsep yang Unik

Setelah mengetahui permasalahan yang muncul di masyarakat, maka seorang sociopreneur perlu memikirkan, solusi apa yang memiliki nilai bisnis dan dapat menjadi jawaban untuk mengatasi permasalahan tersebut. Solusinya adalah apa yang akan menjadi produk yang ditawarkan.

Rencanakan dengan matang konsep seperti apa yang akan Anda tawarkan sebagai solusi. Usahakan Anda mempunyai konsep unik dan cara yang berbeda yang belum pernah ditawarkan oleh orang atau perusahaan lain. Jika konsep Anda tidak sepenuhnya baru atau isu yang Anda angkat sebenarnya sudah memiliki solusi, pikirkan mengenai bagaimana Anda bisa memberi nilai tambah pada solusi tersebut.

4. Tentukan Bisnis Model

Setelah masalah dan solusinya ditemukan, hal selanjutnya yang akan dilakukan sociopreneur adalah menguji model bisnis untuk mengetahui seperti apa proses bisnisnya. Melansir laman Cashlez, hal ini akan membantu sosiopreneur untuk mempelajari bisnis secara keseluruhan, mulai dari produksi hingga penjualan hingga catatan penjualan.

Bisnis model juga sangat penting untuk menentukan arah bisnis Anda ke depannya. Seberapa luas dan besar jangkauan maupun dampak yang ingin Anda ciptakan? Apakah Anda benar-benar berfokus pada satu komunitas lokal secara spesifik atau Anda ingin mempunyai jangkauan yang lebih luas?

Dari situ, tentukan berapa dana yang kira-kira Anda butuhkan untuk bisa menjalankan misi maupun mempertahankan bisnis. Tentukan juga apakah penerima manfaat dari bisnis merupakan kelompok yang juga menjadi konsumen dari bisnis Anda atau keduanya terpisah.

5. Pilih Jenis Pendanaan

Tentukan pendanaan seperti apa yang ideal untuk mendapatkan modal usaha. Apakah Anda akan mengandalkan dana sendiri, meminjam keluarga atau teman, mengajukan pinjaman bank, melakukan crowdfunding, atau mencari investor?

Apabila kamu memilih mencari modal usaha melalui investor, pastikan investor tersebut benar-benar memahami dan sejalan dengan misimu alih-alih hanya ingin mendapatkan laba setinggi mungkin.

6. Seimbangkan Antara Profit dan Dampak

Seperti yang sudah disebutkan, dalam menjalankan social enterprise pebisnis harus bisa menjaga agar usahanya tetap bisa bertahan sehingga bisa terus memberikan dampak dan solusi. Hal ini jelas tidak mudah. Sebagai sociopreneur, Anda harus bisa menyeimbangkan antara profit yang didapat dengan dampak yang Anda berikan.

Jangan sampai ada yang berat sebelah di antara keduanya. Tanpa profit, Anda tidak akan bisa menjalankan misi sosial. Namun, terlalu fokus pada profit akan menghilangkan aspek sosial dari bisnis sosial Anda.

Hal ini karena menjadi sociopreneur membuat Anda harus memikirkan keuntungan sebagai keuntungan bersama. Oleh karena itu, setiap keputusan harus dibuat berdasarkan kepentingan semua pihak. Gunakan model bisnis yang tidak hanya membantu Anda berkembang, tetapi juga membantu masyarakat. Selain itu, Anda juga dapat membuat aktivitas setelah penjualan.

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Leave a Comment

Ilmu Bermanfaat

Lainnya

Apa Perbedaan Entrepreneur dan Intrapreneur?

Apa Itu Intrapreneur? Intrapreneur adalah pelaku utama dari kegiatan intrapreneurship, yaitu karyawan perusahaan dengan jiwa wirausaha. Seorang intrapreneur memiliki potensi untuk mengembangkan perusahaan seolah itu adalah

Mailketing by Regrow

PT. Digital Bertuah Nusantara
Jl. Mangga No. 94B
Pekanbaru - Riau
Indonesia

© 2022 mailketing.co.id All rights reserved. ‍