Warehouse atau gudang adalah bangunan yang dibuat khusus untuk menyimpan barang sebelum didistribusikan kepada pelanggan. Gudang dapat digunakan oleh semua jenis bisnis yang berbeda sebagai tempat sementara untuk menyimpan produk dalam jumlah besar sebelum mengirimkannya ke lokasi lain atau secara individual ke konsumen akhir.
Jenis-jenis Gudang
Adanya gudang bagi sebuah perusahaan sangatlah penting. Nah, dalam penggunaannya, jenis-jenis pergudangan dibagi menjadi:
1. Gudang Bahan Baku
Dikutip dari Jurnal Politeknik APP Jakarta, jenis warehouse yang pertama adalah gudang bahan baku. Ruangan ini adalah tempat penyimpanan bahan baku atau bahan mentah sebelum dipergunakan untuk proses produksi oleh perusahaan yang bersangkutan. Biasanya, warehouse bahan baku terletak dekat dengan pusat pengolahan produksi.
2. Gudang Barang Setengah Jadi
Berikutnya, ada warehouse barang setengah jadi yang digunakan sebagai tempat penyimpanan barang yang sudah diproses tetapi belum selesai atau memerlukan proses lanjutan (work in process).
Tentu saja, barang setengah jadi ini membutuhkan waktu tunggu dalam antrian proses produksi sehingga membutuhkan tempat penyimpanan tersendiri yang juga disebut persediaan on line (inventory on line).
3. Gudang Barang Jadi
Sesuai dengan namanya, warehouse jenis ini disiapkan oleh perusahaan untuk menyimpan barang jadi atau produk dari akhir proses produksi atau dapat juga berupa barang/produk yang siap didistribusikan atau dijual kepada pelanggan.
Dalam hal ini, perusahaan perlu menentukan seberapa besar atau luas ruang yang akan digunakan untuk menyimpan barang/produk jadi, serta syarat apa saja yang diperlukan bagi penyiapan warehouse tersebut.
4. Gudang Terminal (Pusat) Konsolidasi
Tak hanya sampai di situ, ada juga jenis lainnya yang dinamakan sebagai warehouse terminal (pusat) konsolidasi. Gudang terminal (pusat) konsolidasi umumnya digunakan untuk mengumpulkan beberapa jenis barang dari masing-masing sumber atau pemasok. Selanjutnya, menggabungkannya untuk dikirimkan ke tempat tujuan tertentu atau pelanggan.
Jenis tempat ini juga dapat digunakan dalam proses asembling, dimana komponen dikirim pemasok ke gudang. Selanjutnya, dilakukan pengumpulan komponen sesuai dengan jadwalnya (schedule). Ragam komponen dan jumlahnya berbeda satu terhadap lainnya sesuai kebutuhan perakitan produk. Gudang seperti ini banyak digunakan dalam perakitan otomotif.
5. Pusat Distribusi
Selanjutnya, ada warehouse yang diperuntukkan sebagai pusat distribusi. Jadi, tempat ini digunakan untuk mengumpulkan beberapa jenis barang/produk dari sumber tunggal (hasil satu perusahaan manufaktur) untuk selanjutnya dikirimkan ke beberapa tempat tujuan (pelanggan).
Dalam hal ini, perusahaan induk menyewa atau membuat satu anak perusahaannya berbentuk pengelolaan pergudangan yang berfungsi untuk mendistribusikan seluruh hasil produksinya kepada pelanggan yang sudah ditetapkan.
6. Break-bulk Operation
Break-bulk Operation merupakan warehouse yang digunakan untuk menerima barang atau produk dalam jumlah atau volume besar. Kemudian, produk tersebut dipecah-pecah atau dibagi-bagi dalam jumlah atau volume yang lebih kecil dan selanjutnya dikirimkan ke beberapa tempat tujuan atau pengguna.
7. Cross-Docking
Gudang yang berbentuk cross docking disebut juga gudang in-transit mixing. Warehouse ini digunakan untuk menerima atau mengumpulkan beberapa jenis barang dari beberapa pemasok dan kemudian dibagi-bagi dan digabungkan atau dikombinasikan sesuai dengan jumlah/ragam barang dari permintaan masing-masing pelanggan.
Biasanya, proses penerimaan dan pengiriman berlokasi dalam satu tempat yang sama dan dilakukan pada waktu yang bersamaan.
8. Pergudangan Publik
Jenis-jenis yang lainnya adalah gudang publik. Warehouse sektor publik akan menyimpan persediaan untuk fasilitas pemerintah daerah seperti sekolah dan kantor. Produk yang disimpan dapat mencakup alat tulis, seragam, furniture, hardware dan software komputer, dll.
Semua operasi warehouse tersebut dapat dimiliki, disewakan atau dioperasikan oleh perusahaan pihak ketiga atas nama kepala sekolah atau kantor. Salah satu contoh pergudangan publik, yakni Badan Urusan Logistik (BULOG), suatu pergudangan sektor publik yang memberikan kepastian pasokan dalam rantai nilai dari hasil pertanian dan kebutuhan pokok masyarakat yang dikelola oleh pemerintah.