Cash flow adalah laporan arus kas atau laporan keuangan yang berisi tentang informasi pemasukan dan pengeluaran uang.
Uang tunai yang merupakan pemasukan disebut dengan arus masuk (cash inflow), sementara uang pengeluaran ialah arus keluar (cash outflow).
Tak hanya bisa digunakan untuk keperluan pribadi, cash flow juga penting bagi bisnis. Jadi, penting bagi setiap perusahaan untuk menghitung jumlah uang yang dihasilkan dan dikonsumsi.
Cash Flow Adalah Catatan Transaksi
Cash flow adalah pergerakan uang masuk dan keluar dari suatu perusahaan.
Menurut Harvard Business School, seorang profesional yang bekerja, pemilik bisnis, pengusaha, atau investor, mengetahui cara membaca dan memahami laporan arus kas untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan.
Tujuan dari laporan cash flow adalah untuk memberikan gambaran rinci tentang apa yang terjadi pada kas bisnis selama periode tertentu.
Hal ini pun akan menunjukkan kemampuan organisasi untuk beroperasi dalam jangka pendek atau panjang, berdasarkan berapa banyak uang tunai yang mengalir masuk dan keluar dari bisnis.
Cash flow bisa positif atau negatif. Apabila cash flow positif, itu berarti perusahaan memiliki lebih banyak uang masuk daripada uang yang keluar.
Ini adalah situasi yang ideal karena memiliki kelebihan kas memungkinkan perusahaan untuk menginvestasikan kembali pada dirinya sendiri dan pemegang sahamnya, menyelesaikan pembayaran utang, dan menemukan cara baru untuk mengembangkan bisnis.
Namun, arus kas positif tidak selalu berarti laba. Bisnis Anda mungkin dapat menguntungkan tanpa arus kas positif, dan Anda juga dapat memiliki arus kas positif tanpa benar-benar menghasilkan keuntungan.
Begitu pun sebaliknya, cash flow negative artinya perusahaan memiliki lebih banyak pengeluaran dibandingkan pemasukan. Namun, itu tidak berarti laba perusahaan hilang.
Namun, arus kas negatif mungkin disebabkan oleh ketidaksesuaian pengeluaran dan pendapatan, yang harus ditangani sesegera mungkin.
Arus kas negatif juga dapat disebabkan oleh keputusan perusahaan untuk memperluas bisnis dan berinvestasi dalam pertumbuhan di masa depan.
Jadi, sangat penting bagi Anda untuk menganalisis perubahan arus kas dari satu periode ke periode lain, yang dapat menunjukkan bagaimana kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Jenis Jenis Cash Flow
Nah, agar Anda semakin paham, simak jenis-jenis cash flow dalam ulasan berikut:
1. Cash Flow Operasi
Jenis cash flow yang satu ini mengacu pada kas bersih yang diperoleh dari operasi bisnis normal perusahaan. Misalnya, dari hasil mengirimkan barang atau jasa regulernya, serta mencakup pendapatan dan pengeluaran.
Jenis cash flow ini dapat menunjukkan apakah perusahaan memiliki cukup dana untuk membayar tagihan atau biaya operasionalnya.
Dengan kata lain, harus ada lebih banyak arus kas masuk operasi daripada arus kas keluar agar perusahaan dapat bertahan secara finansial dalam jangka panjang.
Dikutip dari laman Investopedia, arus kas operasi dihitung dengan mengambil uang tunai yang diterima dari penjualan dan mengurangi biaya operasi yang dibayar tunai untuk periode tersebut.
Arus kas operasi dapat menunjukkan apakah perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk dipertahankan dan memperluas operasi, tetapi juga dapat menunjukkan kapan perusahaan mungkin memerlukan pembiayaan eksternal untuk ekspansi modal.
2. Cash Flow Investasi
Jenis cash flow berikutnya adalah arus kas investasi. Tentu saja, hal ini mengacu pada kas bersih yang dihasilkan dari investasi perusahaan.
Misalnya, investasi dalam sekuritas, pembelian aset fisik, seperti peralatan atau properti, atau bisa dari hasil penjualan aset.
Suatu perusahaan yang sehat dan aktif dalam berinvestasi untuk bisnis mereka, angka arus kas investasi ini sering kali negatif.
3. Cash Flow Pembiayaan
Terakhir, ada cash flow pembiayaan yang merinci arus kas bersih dari pendanaan utang, ekuitas, dan dividen.
Jadi, hal ini mengacu kepada bagaimana cara arus kas bergerak antara perusahaan dan investor, pemilik, atau krediturnya.
Arus kas dari aktivitas pendanaan ini akan memberi investor wawasan tentang kekuatan keuangan perusahaan dan seberapa baik struktur modal perusahaan dikelola.
Berdasarkan laporan arus kas tersbut, Anda pun dapat melihat berapa banyak uang tunai yang dihasilkan oleh berbagai jenis aktivitas perusahaan. Kemudian, Anda dapat membuat keputusan bisnis berdasarkan analisis laporan keuangan.
Idealnya, kas perusahaan dari pendapatan operasional harus secara rutin melebihi laba bersihnya, karena arus kas positif menunjukkan kemampuan perusahaan untuk tetap mampu bertahan dan mengembangkan operasinya.
Namun, penting untuk selalu dicatat bahwa cash flow bukanlah laba. Melainkan, salah satu dari 5 jenis laporan keuangan selain neraca, laba rugi, perubahan modal, dan catatan atas laporan keuangan.
Ingatlah bahwa arus kas adalah uang yang masuk dan keluar dari bisnis. Sementara laba secara khusus digunakan untuk mengukur kesuksesan finansial perusahaan atau berapa banyak uang yang dihasilkannya secara keseluruhan.
Jadi, laba adalah jumlah uang yang tersisa setelah perusahaan melunasi semua kewajibannya. Laba adalah apa pun yang tersisa setelah dikurangi pengeluaran perusahaan dari pendapatannya.
Metode Cash Flow
Anda juga perlu memahami metode yang digunakan untuk menghitung dan menyiapkan bagian aktivitas operasi dari cash flow.
Berikut metode pembuatan cash flow yang umumnya digunakan:
1. Metode Langsung
Metode pertama yang digunakan untuk menghitung bagian operasi disebut metode langsung, yang didasarkan pada informasi transaksional yang memengaruhi kas selama periode tersebut.
Dengan cara mengelompokkan aktivitas operasional ke dalam beberapa kategori. Misalnya, menggolongkan aktivitas operasional berdasarkan jenis beban, seperti beban utang dan bunga, beban penyusutan, beban sewa, beban gaji, dan sebagainya.
Untuk menghitung bagian operasi menggunakan metode langsung, ambil semua penerimaan kas dari aktivitas operasi, dan kurangi semua pengeluaran kas dari aktivitas operasi.
2. Metode Tidak Langsung
Cara kedua untuk menyiapkan bagian operasi dari laporan arus kas disebut metode tidak langsung. Metode ini bergantung pada metode akuntansi akrual di mana akuntan mencatat pendapatan dan beban pada waktu selain saat kas dibayarkan atau diterima.
Itu artinya, entri dan penyesuaian akrual ini menyebabkan arus kas dari aktivitas operasi berbeda dari laba bersih.
Akuntan akan memulai dengan jumlah laba bersih yang ditemukan dari laporan laba rugi dan membuat penyesuaian untuk membatalkan dampak akrual yang dibuat selama periode tersebut.
Pada dasarnya, akuntan akan mengubah laba bersih menjadi arus kas aktual dengan menguranginya melalui proses mengidentifikasi pengeluaran non-tunai untuk periode tersebut dari laporan laba rugi.
Hal yang paling umum dan konsisten dari ini adalah depresiasi, pengurangan nilai aset dari waktu ke waktu, dan amortisasi, penyebaran pembayaran selama beberapa periode.