Apa Itu Blockchain? Dan Apa Fungsinya?

Blockchain adalah sistem penyimpanan data digital yang sulit untuk dimanipulasi, dicuri, ataupun dihancurkan. Sebab, teknologi blockchain sudah diamankan dengan teknik kriptografi.

Kriptografi sendiri adalah teknik pengiriman data dengan fitur enkripsi (mengubah informasi menjadi kode rahasia).

Selain diamankan dengan kriptografi, teknik penyimpanan data di blockchain juga menarik. Berbeda dengan database yang disusun di dalam tabel, blockchain mengelompokkan data dalam bentuk blok atau balok.

Uniknya, antara satu data dengan yang lain itu saling terhubung sehingga membentuk rantai. Kalau ada data baru yang ditambah, praktis ia harus terhubung ke data sebelumnya.

Hal inilah yang membuat data di blockchain tidak mungkin dimanipulasi. Karena data yang terkumpul otomatis menjadi satu kesatuan. Apalagi, untuk bisa memasukkan data dibutuhkan juga validasi dari jaringan blockhain. Jelas berbeda kan dengan database yang masih bisa diutak-atik isinya.

Dalam istilah yang lebih teknis, berikut sifat blockchain yang mendukung keamanannya, yaitu:

  • Desentralisasi: segala proses validasi data diserahkan kepada sistem jaringan pengguna. Dengan begitu, tidak sembarang data bisa ditambahkan yang akan menjamin keamanan data di blockchain.;
  • Transparansi: seluruh pengguna mengetahui setiap perubahan di dalam sistem. Misalnya, saat ada data masuk. Ibarat Google Docs, sistem memungkinkan pengguna berkolaborasi secara real-time termasuk melihat perubahan yang pihak lain lakukan;
  • Immutability: sistem bersifat kekal. Sehingga, data tidak bisa diubah, dimanipulasi, ataupun dihancurkan.

Jadi bisa Anda simpulkan, blockchain adalah sistem penyimpanan digital yang memungkinkan akses bersama, tapi siapapun tidak bisa mengubah datanya. Dalam sistem ini, seluruh jejak histori data bisa terlihat.

Karena kecanggihan dan keamanan itulah teknologi blockchain menarik untuk diterapkan di mana-mana. Termasuk cryptocurrency yang sedang booming saat ini.

Apakah Anda makin penasaran? Tenang, kami akan menjelaskannya lebih detail pada bagian Cara Kerja Blockchain.

Fungsi Blockchain

Secara garis besar, fungsi blockchain adalah sebagai buku kas digital, yaitu mencatat serta membagikan data digital. Itu sebabnya, blockchain juga disebut sebagai Distributed Ledger Technology (DLT) alias teknologi buku kas besar.

Selain itu, blockchain technology berfungsi sebagai:

1. Smart Contract

Smart contract adalah perjanjian dalam bentuk kode komputer yang dilakukan antara penjual dengan pembeli. Kontrak ini bisa berjalan pada sistem blockchain.

Dengan smart contract, Anda bisa melakukan berbagai fungsi atau transaksi secara otomatis tanpa prosedur tambahan dari pihak ketiga seperti pemerintah, bank, broker, dsb.

Soal keamanan? Tak usah khawatir. Sebab, transaksi ataupun proses lainnya hanya akan dieksekusi jika kriteria smart contract terpenuhi.

2. Pembayaran Lintas Batas (Cross-Border Payment)

Teknologi blockchain mendukung pembayaran lintas batas. Saat Anda ingin melakukan transaksi internasional, sistem blockchain tidak membutuhkan perantara pihak ketiga sehingga prosedur lebih murah dibanding bank. Selain itu, proses yang dibutuhkan pun maksimal hanya sekitar 10 menit.

3. Internet of Things (IoT)

Teknologi blockchain mampu memperkuat penerapan Internet of Things (IoT). Mulai dari memberikan keamanan tambahan, meningkatkan kredibilitas data, serta menyederhanakan proses bisnis.

Alasannya, blockhain bisa mencatat dan menyediakan data yang ditangkap oleh perangkat IoT. Sehingga, rekaman data ini bisa digunakan saat dibutuhkan. Seperti untuk melacak kargo pesawat, status pengiriman logistik, dsb.

4. Manajemen Identitas

Blockchain memungkinkan identitas digital Anda lebih aman. Identitas digital merupakan profil yang kita buat untuk mengklaim berbagai aset digital. Seperti dokumen perusahaan, identitas pribadi, dll.

Dengan blockchain, identitas Anda akan aman dan tidak mudah dipalsukan. Jika ada seseorang yang berusaha menyalahgunakan identitas Anda, jaringan komputer dalam sistem blockchain pasti mengetahuinya dan menolak transaksi yang ingin mereka lakukan.

5. Perlindungan Kekayaan Intelektual

Fungsi blockchain juga sebagai tempat perlindungan kekayaan intelektual Anda. Mulai dari foto, lagu, game, video, ide desain, dsb. Atau, akrab disebut sebagai NFT (Non-Fungible Token). 

NFT adalah aset digital yang disimpan di dalam blockchain. Lewat smart contract, blockchain dapat mendeteksi berbagai kecurangan atau pelanggaran hak karya. Bahkan, sistem blockchain juga memungkinkan Anda melakukan transaksi jual beli NFT.

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Leave a Comment

Ilmu Bermanfaat

Lainnya

Apa Perbedaan Entrepreneur dan Intrapreneur?

Apa Itu Intrapreneur? Intrapreneur adalah pelaku utama dari kegiatan intrapreneurship, yaitu karyawan perusahaan dengan jiwa wirausaha. Seorang intrapreneur memiliki potensi untuk mengembangkan perusahaan seolah itu adalah

Mailketing by Regrow

PT. Digital Bertuah Nusantara
Jl. Mangga No. 94B
Pekanbaru - Riau
Indonesia

© 2022 mailketing.co.id All rights reserved. ‍