Tips Menarik Pasar Milenial Untuk Pebisnis

Dengan populasi kurang lebih 90 juta jiwa, segmentasi pasar milenial sangat menjanjikan untuk meraup keuntungan. Selain mendominasi populasi, generasi milenial ini juga berada pada tataran umur produktif dimana rata-rata generasi ini sudah memiliki penghasilan. Dengan kemampuan tersebut, otomatis generasi milenial mempunyai daya beli cukup kuat.

Menurut sejumlah riset, sekitar 50 persen belanja online yang ada di Indonesia dilakukan oleh kelompok milenial. Data ini menunjukkan kelompok pebisnis harus memperhitungkan secara serius dan mencari cara jitu guna menarik pasar milenial.

Apa yang perlu dilakukan oleh pebisnis untuk menarik pasar milenial? Berikut 5 tips bagi pebisnis dalam menarik pasar milenial:

1. Membuat Toko Online

Sebagai seorang pebisnis, anda harus berinovasi melakukan penjualan melalui berbagai marketplace yang ada sekarang. Marketplace merupakan platform penjualan online yang paling dekat dengan milenial saat ini.

Meski begitu, kehadiran toko fisik memang tidak boleh dikesampingkan. Namun melihat besarnya transaksi penjualan melalui marketplace, anda mesti berpikir ulang. Faktor lain yang mengharuskan anda membuat toko online adalah bahwa generasi milenial merupakan generasi yang hidupnya selama 24 jam bersama gadget mereka. Untuk itu, seorang pebisnis janganlah ragu untuk menggunakan online strategy untuk menarik pasar milenial.

2. Membuat Konten Yang Menarik

Konten yang menarik sangatlah penting untuk menarik perhatian milenial. Buatlah konten yang berbeda dan bisa mengundang milenial untuk berlama-lama melihat konten anda. Ciptakan konten dengan sentuhan trend yang tengah viral. Sisipkan banyak hal seperti joke, drama, atau apapun yang sedang digandrungi milenial sekarang.

3. Memberi Solusi

Dengan problem kehidupan yang kompleks, generasi milenial justru membutuhkan solusi. Generasi milenial lebih menerima sesuatu ketika hal itu bisa menjadi solusi untuk problem mereka. Contohnya bisnis Gojek, yang menawarkan jasa transportasi berbasis aplikasi. Bisnis ini diterima oleh banyak kalangan milenial karena menjadi solusi bagi mereka ketika membutuhkan moda transportasi cepat dan praktis.

4. Melakukan Endorse Lewat Influencer

Influencer merupakan orang yang memiliki pengaruh dan pengikut karena memiliki daya tarik sendiri bagi orang lain. Influencer memiliki ratusan ribu hingga jutaan pengikut yang setiap gerak-geriknya menjadi sorotan.

Influencer dapat anda manfaatkan sebagai strategi bisnis untuk menarik milenial. Salah satu penggunaan influencer yang tepat adalah, ketika anda memiliki sebuah brand pakaian muslim maka anda bisa gunakan influencer wanita berhijab untuk mempromosikan produk anda.

5. Memudahkan Pembayaran Lewat Cashless

Generasi milenial merupakan generasi yang tumbuh bersama teknologi. Kemampuan beradaptasi dengan teknologi tersebut memudahkan mereka terutama soal keuangan. Saat ini, milenial lebih sering menyimpan dananya pada aplikasi payment gateway. Mereka jarang membawa uang tunai karena dianggap merepotkan. Oleh karena itu, setelah anda beralih menggunakan toko online anda juga mesti cepat beradaptasi dengan pembayaran online atau non tunai.

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Leave a Comment

Ilmu Bermanfaat

Lainnya

Apa Perbedaan Entrepreneur dan Intrapreneur?

Apa Itu Intrapreneur? Intrapreneur adalah pelaku utama dari kegiatan intrapreneurship, yaitu karyawan perusahaan dengan jiwa wirausaha. Seorang intrapreneur memiliki potensi untuk mengembangkan perusahaan seolah itu adalah

Mailketing by Regrow

PT. Digital Bertuah Nusantara
Jl. Mangga No. 94B
Pekanbaru - Riau
Indonesia

© 2022 mailketing.co.id All rights reserved. ‍